Sabtu, 18 Oktober 2014

SEJARAH HONDA GL


Sejarah Honda GL

Nih rekaman hasil bincang-bincang Kagolers soal tipe2 GL dan tahun keluarnya.. kalo ada yg punya info yg lebih akurat silahken sambangi Mabes Kagol dan kita diskusi bareng2 *

*Kopi dan pisang goreng bawa sendiri2 yak :mrgreen:


Ah mau nimpalin ah, sebatas pengetahuan saya … biar nanti ada yg mbetulian atau nambahin.
Honda GL pertama kali keluar th 1979. Ada dua versi 100 cc dan 125 cc. Saya masih ingat iklannya di TV waktu itu: (pengendaranya memutar motor dengan bertumpu sat.u kaki … lalu nggeber motornya di jalan …) ………..
… tarikannya seketika … dua belas tenaga kuda … satu tingkat di atas segalanya … mesin SOHC empat langkah honda yang perkasa …. bagaimanapun juga, honda .. lebih unggul .. (he he heee).Teman seangkatannya waktu itu Suzuki GP, Yamaha RX100, dan Binter GTO (Binter merzy nggak diitung, beda kelas). Waktu itu saya masih di SMA. Ada teman yang punya GL125 hitam, Suzuki GP125 dan RX100. saya nggak punya motor. Bisa sekolah aja udah bagus. Bisa minjem seneng bukan maen.

 Honda GL th 79-81 lampu n speedo bulat lampu belakang persis Honda CB, sen belakang nempel di behel belakang. kaca spion juga bulat. rem cakram depan mekanis alias pake kabel. Th 1982 mulai berubah, lampu n speedo kotak, spion juga kotak, dudukan lampu belakang menyatu dengan sen belakang yg juga kotak. Versi 125cc kemudian tidak populer dan sepertinya tidak diprodukai lagi. Th 1985 mulai pake CDI. Produksi terakhir Honda GL seingat saya adalah tahun 1995. Mungkin sudah nggak laku lagi.Saya pernah punya Honda GL100 th 1979 putih, Honda GL100 th 1995 hitam dan terakhir malah Honda GL125 th 1980 suratnya doang, buat ditempel di XL125, he heee.
Yang Honda GL100 th 79 saya beli di Surabaya th 1985 (waktu itu kayaknya kenal saka Irham Meguro). Motor itu tak pake jalan2 ke Yogya, ke Malang (ketemu cewek di Malang yg kemudian jadi isteriku), pernah juga buat jalan2 ke Bromo (Gn. Penanjakan, naik dari Tosari Probolinggo), Nanjaknya mantep, Yamaha RX100 dan RX King pada tewas, he heeee… Motor itu tak jual tahun 1987 buat beli TV berwarna (udah punya istri, isteriku ngomel gak punya TV berwarna, yg ada hitam-putih, he heee).
Honda GL dibuat untuk “work-horse” alias kerja kesana kemari, mesin bandel, bensin irit.
Salam.
 Urutan tahun masing2 GL~ GL PRO PLATINA 105 CC th 82,83 sd th ???
~ GL PRO BIASA 145 CC mesin putih th 89 sd 91
~ GL PRO blek enjin 145 CC mesin item  th 92 sd 94
~ GL PRO NEOTECH 160 CC  th 95 sd 99 awal

Nooooohhhhh,,,, semoga man teman semua jadi lebih paham jenis2 Honda GL dan tahunnya..

Sedangkan soal nama Honda GL itu sendiri,, hasil muter2 di dunia luna maya sepert yg dikutip Mbahwek89 kayak gini..



Tapi ini yg paling masuk akal,Found this answer on the web somewhere once. Don’t have any idea if it’s valid or not. Sounds good though!
- – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – -
GL are the initials of Soichiro Honda’s great-great Grandfather (on his mothers side), Gin Linamoto. Gin was a great Samurai warrior who fought in the Satsuma Rebellion from 1876-1877.
He fought alongside Saigo Takamori, who was the leader of the rebel army. The 20,000 rebels were heavily outnumbered by the 60,000 government troups. As the rebels were being over run, the rebels were cut down to only two, Saigo and Gin. Saigo beheaded Gin and then Saigo committed Seppuku, more commonly called hara-kiri.
So, Soichiro honored his Grandfather by using Gin’s initials for Honda’s most stout, and flagship motorcycle, the Gold Wing.
– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – -
Great story! Would be nice if it was the real story. Have not found any way to confirm it though
GL singkatan dari Gin Linamoto,, moyang dari Soichiro Honda. GL adalah seorang samurai hebat. Honda memberikan penghormatan kepada moyangnya dgn memakai inisial moyangnya di motor flagship Honda : Gold Wing (GL1000, GL1200, GL1500, dst) http://cdn.kaskus.com/images/smilies/sumbangan/24.gif

Kebanyakan web mengatakan GL bukan singkatan,, tapi sekedar kode untuk produknya / jenis mesin
 OK.. kurang lebih kayak gitu lah Honda GL.. salah satu varian Honda yg legendaris dan ternyata punya sejarah panjang yg fantastis !!

Kalo man teman punya info yg lebih valid,, silahkan meluncur ke Mabes nya Kagol buat bincang2 lagi


Salam Jabat Tangan Tanpa Batas


*Gambar2 Honda GL diats dicomot dari berbagai sumber melalui mbahGoogle.. mohon keikhlasan owner gambar dan maap saya gak minta ijin lebih dulu :-)

SEJARAH HONDA CB DI INDONESIA

SEJARAH Honda CB di Indonesia

pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1971 dengan kode Honda CB 100 K1 oleh PT Federal Motor karena perusahaan tersebut memang baru didirikan 11 Juni 1971. Sebelum CB, tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi AHM adalah tipe bisnis S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Memproduksi disini sebenarnya hanya merakit, karena pada saat itu PT Federal Motor masih mengimpor komponennya dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).
Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya;
PT Honda Federal (1974) memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dsb.
PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) khusus memproduksi peredam kejut
PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) memproduksi mesin sepeda motor
PT Federal Izumi Manufacturing (1990) khusus memproduksi piston
Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan anak-anak perusahaan di-merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, dengan komposisi saham 50% PT Astra International Tbk dan 50% Honda Motor Co. Japan.
Saat ini AHM memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan ;
Pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang berfungsi sebagai kantor pusat.
Pabrik kedua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.
Pabrik ketiga sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Pada tahun 2007, AHM menempati ranking pertama penjualan sepeda motor di Indonesia dan tingkat ASEAN dengan produksi ke-20 jutanya. Pada tingkat dunia, AHM menempati ranking 3 setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.
Ada banyak tipe CB yang dikeluarkan Honda tetapi tidak semua tipe tersedia di tiap negara. Di Indonesia, jenis CB yang diintroduksi adalah CB 100cc, 125 cc, 175 cc, dan 200 cc. Tiga tipe terakhir tersedia pula dalam silinder ganda, namun di Indonesia CB100 dan CB 125 mesin tunggal lebih populer karena harganya yang murah, perawatannya mudah, dan fleksibel untuk dimodifikasi. Honda CB 100 K1 masuk Indonesia tahun 1971, sedangkan Honda CB 100 K2 masuk Indonesia tahun 1972. Dalam kurun waktu satu dasa warsa (1971-1981) jumlah total penjualan Honda CB di tanah air mencapai 600 ribu unit.
Berikut ini adalah ulasan CB 100, CB 125, CB 175, dan CB 200 ;
CB 100
CB 100 K-0
(1970 Super Sport CB 100)
Tersedia dalam 3 warna dengan variasi strip putih di tangki bahan bakarnya, yaitu : Candy Blue Green, Candy Ruby Red, dan Candy Gold.
Tutup sok depan bagian atas , tutup sok belakang, dan batok lampu sama dengan warna tanki
Warna fendernya krom
Mesin satu silinder 99 cc, OHC, 5 kecepatan, 1 silinder
No serial mulai dari CB100-100001
Terbukti sebagai sepeda motor dan mesin yang sangat handal, tahan hingga bermil-mil dalam rpm tinggi dengan mengangkut beban berat.
CB 100 K-1
(1971 Super Sport CB 100)
Tidak ada perubahan pada mesin di tipe ini, cuma berbeda warna cat tangki dan tambahan besi krom di joknya.
Tersedia 3 variasi warna : Crystal Blue Metallic, Candy Ruby Red, dan Candy Gold
Setengah bagian kebawah dari tangki berwarna putih
Emblem “CB100” pada tutup dop kiri kanan terbuat dari plastik
Terdapat trim warna krom pada joknya
Tutup sok depan bagian atas , tutup sok belakang, dan batok lampu sama dengan warna tanki
Spakbor krom
No serial mulai dari CB100-200001
Kategori : Klasik
Rating : 75.9 dari skala 100.
Kapasitas : 99.00 ccm (6.04 cubic inches)
Tipe mesin : Satu silinder, 4 tak
Tenaga : 11.50 HP (8.4 kW)) @ 10500 RPM
Kecepatan maksimal : 110.0 km/h (68.4 mph)
Kompresi : 9.5:1
Bore x stroke:50.5 x 49.5 mm (2.0 x 1.9 inches)
Valves per silinder : 2
Fuel control : OHC
Sistem pendingin : Udara
Gearbox : 5 Kecepatan
Tipe transmisi, drive akhir : Rantai
Dimensi ban depan : 2.50-18
Dimensi ban belakang : 2.75-18
Rem depan : Expanding brake
Rem belakang : Expanding brake
Berat termasuk oli, bensin, dll : 92.0 kg (202.8 pounds)
Kapasitas tanki : 10.00 litres (2.64 gallons)
CB 100 K-2
(1972 Super Sport CB 100/di Indonesia dikenal sebagai CB Gelatik)
Perbedaan pada versi ini adalah warna cat tangki dan emblem CB 100 yang diperbesar dan berada di tengah. Sebenarnya pada mesin juga tidak ada perubahan, tapi ada 1 keunikan dari CB ini yang sudah menjadi incaran banyak penggemar CB yaitu model tangki bensinnya, yang mana tutupnya bukan berada di tengah bagian atas tangki tetapi di bagian atas sebelah kanan.
Tersedia 2 variasi Warna : Putih kombinasi Light Scarlet Red, dan Putih kombinasi Aquarius Blue
Pada sisi samping tangki bagian atas terdapat warna merah atau biru, sedangkan bawahnya Hitam
Lambang striping segitiga pada dop kiri kanan berwarna sesuai dengan warna dasar merah atau biru Lambang sisi segitiga penutup juga cocok merah atau biru.
Tutup sok depan bagian atas , tutup sok belakang, dan batok lampu berwarna Hitam
No serial mulai dari CB100-1200001
Kategori : Klasik
Rating:72.8 dari skala 100.
Kapasitas:99.00 ccm (6.04 cubic inches)
Tipe mesin : Satu silinder, 4 tak
Tenaga : 11.50 HP (8.4 kW)) @ 10500 RPM
Kecepatan maksimal : 110.0 km/h (68.4 mph)
Kompresi : 9.5:1
Bore x stroke:50.5 x 49.5 mm (2.0 x 1.9 inches)
Valves per silinder : 2
Fuel control : OHC
Sistem pendingin : Udara
Gearbox : 5 Kecepatan
Tipe transmisi, drive akhir : Rantai
Dimensi ban depan : 2.50-18
Dimensi ban belakang : 2.75-18
Rem depan : Expanding brake
Rem belakang : Expanding brake
Berat termasuk oli, bensin, dll : 92.0 kg (202.8 pounds)
Kapasitas tanki : 10.00 litres (2.64 gallons)

AWAL SEJARAH MOTOR HONDA



Awal mula berdirinya perusahaan Honda dimulai lahirnya seorang anak yang bernama Soichiro Honda lahir tanggal 17 November 1906 di Iwatagun (kini Tenrryu City) yang terpencil di Shizuoka prefecture. Daerah Chubu di antara Tokyo, Kyoto, dan Nara di Pulau Honshu yang awalnya penuh tanaman teh yang rapi, yang disela-selanya ditanami arbei yang lezat. Namun kini daerah kelahiran Honda sudah ditelan Hamamatsu yaitu kota terbesar di provinsi itu.

Ayahnya bernama Gihei Honda seorang tukang besi yang beralih menjadi pengusaha bengkel sepeda, sedangkan ibunya bernama Mika, Soichiro anak sulung dari sembilan bersaudara, namun hanya empat yang berhasil mencapai umur dewasa. Yang lain meninggal semasa kanak-kanak akibat kekurangan obat dan juga akibat lingkungan yang kumuh.

Walaupun Gihei Honda miskin, namun ia suka pembaharuan. Ketika muncul pipa sigaret modal Barat, ia tidak ragu-ragu mengganti pipa cigaret tradisionalnya yang bengkok, tidak peduli para tetangganya menganggapnya aneh. Rupanya sifat itu dan juga keterampilannya menangani mesin menurun pada anak sulungnya.

Sebelum masuk sekolah pun Soichiro sudah senang, membantu ayahnya di bengkel besi. Ia juga sangat terpesona melihat dan mendengar dengum mesin penggiling padi yang terletak beberapa kilometer dari desanya.

Di sekolah prestasinya rendah. Honda mengaku ulangan-ulangannya buruk. Ia tidak suka membaca, sedangkan mengarang dirasakannya sangat sulit. Tidak jarang ia bolos. “Sampai sekarang pun saya lebih efisien belajar dari TV daripada dari membaca. Kalau saya membaca, tidak ada yang menempel di otak,” katanya.

Ketika sudah kelas lima dan enam, bakat Soichiro tampak menonjol di bidang sains. Walaupun saat itu baru belasan tahun, namun dalam kelas-kelas sains di Jepang sudah dimunculkan benda-benda seperti baterai, timbangan, tabung reaksi dan mesin. Dengan mudah Soichiro menangkap keterangan guru dan dengan mudah ia menjawab pertanyaan guru.

Beberapa waktu sebelum itu, untuk pertama kalinya Soichiro melihat mobil. “Ketika itu saya lupa segalanya. Saya kejar mobil itu dan berhasil bergayut sebentar di belakangnya. Ketika mobil itu berhenti, pelumas menetes ke tanah. Saya cium tanah yang dibasahinya. Barangkali kelakuan saya persis seperti anjing. Lalu pelumas itu saya usapkan ke tangan dan lengan.

Mungkin pada saat itulah di dalam hati saya timbul keinginan untuk kelak membuat mobil sendiri. Sejak saat itu kadang-kadang ada mobil datang ke kampung kami. Setiap kali mendengar deru mobil, saya berlari ke jalan, tidak peduli pada saat itu saya sedang menggendong adik.”


Soichiro hanya mengalami duduk di bangku sekolah selama sepuluh tahun. Sesudah lulus SD, anak nakal itu dikirim ke sekolah menengah pertama di Futumata yang tidak jauh dari kediamannya. Lulus dari sekolah menengah itu ia pulang ke rumah ayahnya. Gihei Honda sudah beralih dari pandai besi menjadi pengusaha bengkel sepeda. Gihei Honda memiliki majalah The World of Wheels yang dibaca Soichiro dengan penuh minat.

Di majalah itu sebuah bengkel mobil dari Tokyo memasang iklan mencari karyawan. Soichiro buru-buru melamar dan ia diterima. Walaupun ayahnya khawatir, namun Soichiro diantar juga ke kota besar itu.

Honda hampir tidak percaya pada telinganya Honda merasa saat menunggu dipanggil belajar menjadi montir itu benar-benar merupakan ujian ketabahan yang paling berat, yang pernah dihadapinya seumur hidupnya. Di masa-masa setelah itu ia sudah tidak takut lagi menghadapi rintangan apapun berkat ketabahan yang diperolehnya selama menjadi kacung.

Honda yang selama kariernya tidak tahu banyak mengenai uang, Cuma mendapat keuntungan sedikit sekali tahun pertama itu. Tetapi Honda merasa beruntung karena bengkelnya sukses. Ia memutuskan untuk menabung dan memperkirakan selama masa kerjanya akan mampu mengumpulkan sampai 1.000 yen.

Selama hidupnya Honda terkenal sebagai penemu. Ia memegang hal paten lebih dari 100 penemuan pribadi. Yang pertama, ditemukannya ialah teknik pembuatan jari-jari mobil dari logam. Ketika itu mobil-mobil di Jepang memakai jari-jari kayu yang mudah terbakar. Perusahaan-perusahaan Jepang segera mengekspor jari-jari logam itu sampai ke India. Pada umur 25 tahun ia memperoleh keuntungan 1.000 yen sebulan.

Perusahaan juga menghargai orang-orang muda dan selalu merekrut orang-orang muda untuk memberi “darah baru” dan gagasan segar. Ketika Honda mengundurkan diri tahun 1973, yang dipilihnya sebagai pengganti ialah Kyoshi Kawashima, kepala bagian riset perusahaan Honda. Selama sejarahnya, perusahaan Honda hanya pernah mengalami pemogokan sekali pada tahun 1954. Ketika itu Honda dan manajemen di satu pihak menghadapi pekerja-pekerja dan
adik Honda di Pihak lain. Tetapi sebagai layaknya perusahaan di Jepang semuanya itu diselesaikan dengan musyawarah.

Sejak tahun 1973 Honda pindah ke pasaran kendaraan beroda empat untuk bisa tetap mengembangkan jumlah penghasilan perusahaan. Stafnya yang pada masa Honda bertambah 10% setiap tahun. Kalau mereka bertambah tua, artinya beban perusahaan akan bertambah berat. Padahal Honda menghadapi persaingan berat di pasaran dalam negeri dan luar negeri. Untuk bisa tetap menciptakan pasaran baru mereka harus selalu mencari teknik yang unik dan efisien serta menjual produk dengan harga bersaing.

Namun ketika Honda dan Fujisawa mengundurkan diri pada musim gugur tahun 1973, Honda berkata, “Saya bisa mundur tanpa perasaan khawatir, karena saya yakin perusahaan akan terus maju dengan penuh semangat, menanggulangi pelbagai kesulitan dan luwes, tanpa kehilangan kesegarannya.”

“Terus terang saya merasa muda dalam hal mental maupun fisik,” kata Honda. “Saya kira kalian tidak bisa menang dari saya. Namun saya mesti mengakui sekarang saya sering merasa iri hati pada orang muda. Saya diberi tahu bahwa di Amerika pemimpin umum perusahaan berumur 40-an dan perusahaan yang dipimpin orang berusia 60-an tahun sering mengalami stagnasi.

Kita sekarang memang memasuki zaman baru yang memerlukan nilai-nilai baru. Walaupun saya dan wakil pemimpin umum merasa kami masih muda, kami kira umur kami sudah lewat untuk memimpin.”

Kalau saya menengok kembali ke belakang, saya lihat bahwa yang saya buat tidak lain daripada kesalahan, serentetan kegagalan dan serentetan sesalan,” kata Honda. “Tetapi saya juga bangga untuk keberhasilan saya. Walaupun saya sering membuat kesalahan dan kegagalan, namun semua itu tidak pernah disebabkan oleh hal sama. Saya tidak pernah mengulangi kesalahan dan saya selalu berusaha sekuat mungkin untuk memperbaiki diri. Dalam hal itu saya berhasil.

“Ia tetap memegang saham terbesar di perusahaannya. Ketika mengundurkan diri tahun 1973 penghasilannya mendekati 1,7 miliar dolar. Walaupun sudah pensiun omongannya masih didengar. Katanya, masa depan industri Jepang bukan ditentukan oleh untuk cepat, tetapi oleh mutu barang yang kita buat dan pengaruhnya terhadap kepentingan sesama manusia. Kalau kita membuat barang yang menyebabkan banyak polusi kemungkinan kita akan untung, tetapi hanya sebentar, sesudah itu bangkrut.

Kami di perusahaan Honda sering bergurau: Enak juga ada perusahaan-perusahaan besar yang kerjanya hanya memikirkan untung besar saja. Akibatnya perusahaan kecil seperti Honda mendapat kesempatan untuk membuat barang yang baik.

Motor Harian Berubah Jadi Motor Touring


Motor Harian Berubah Jadi Motor Touring - Dalam memilih jenis kendaraan tentunya banyak penyesuaian yang akan terjadi baik secara fungsi maupun budged yg tersedia..tentunya ketika berjalannya waktu banyak terjadi perubahan fungsi dari motor itu misalnya pada awal kita membeli sebuah motor hanya kita jadikan sebagai sarana ternsportasi jarak pendek untuk mendukung aktifitas sehari2.. karena jarak rumah dengan tempat kerja adalah sangat bijak jika membeli motor dengan cc kecil…dan ketika kita ada keperluan untuk pergi touring dengan jarak yang lumayan jauh… masak harus bentar2 ke POM… mana sempat… keburu telattt :mrgreen:

Motor touring sejati……… :) gak perlu diubah …………


Kapasitas tangki BBM Kecil
Biasanya motor harian bebek kapasitas tangki kecil…karena memang bukan didesain buat perjalanan jauh… perlukah bawa galon …???

Box motor
Penambahan box salah satu alternatif lain yang bisa merubah motor harian jadi sebuah motor touring..selain membuat tampilan motor touring Style..juga memudahkan kita untuk membawa barang bawaan… perlu rice cooker ??? :)
http://mtbadventurelife.com/wp-content/uploads/2011/06/Shimano-XT-Bicycle-Cassette.jpg
Perubahan setting mesin..perlukah???

Untuk motor touring tentu saja mengesampingkan top speed..nah apakah perlu setting mesin dengan mengejar akselerasi daripada top speed..misalnya hanya dengan penggantian gear belakang(diperbesar)..??? kalau matic yah pengecualian………

Motor Classic Honda CB 100

Berawal saat membuka kembali album foto keluarga yang telah lama menyimpan segudang memori keluarga tercinta, Anfa'u akhirnya menemukan dirinya saat berusia 6 bulan berada dalam sebuah frame foto yang dijepret pada tahun 1978 silam. Dia mendapati tubuh kecilnya berada dalam dekapan cinta sang bunda bersama sebuah motor Honda CB 100 berwarna merah milik sang ayah.

“Waktu itu Ibu saya mengatakan kalau Ayah dulu pernah punya motor Honda, tapi beliau tidak tau motor Honda jenis apa, yang beliau tau hanya motor Honda."

“Akhirnya saya buka kembali album foto itu dan mencari tahu Honda apa yang dimaksud Ibunda saya. Saat saya mendapati foto tersebut, ternyata foto itu menggambarkan diri saya saat berusia 6 bulan sedang di gendong bunda bersama motor Honda CB 100 K3 keluaran 1978 berwarna merah,” tambah lelaki yang berdomosili di kota Tahu Kediri ini.

Seiring berjalannya waktu, terbesit dalam pikiran lelaki dengan dua orang puteri ini untuk membelikan sebuah motor CB 100 sebagai hadiah ulang tahun untuk sang ayah yang jatuh pada 11 April. Segala usaha dilakukan untuk mendapatkan hadiah ulang tahun tersebut. Karena niat mulianya, akhirnya pada tahun 2009 silam, Honda CB 100 atau yang lebih dikenal dengan Honda CB Gelatik lansiran 1973 pun didapat di daerah Bandung Jawa-Barat dengan kondisi 90% unrestored alias nyaris seluruhnya masih dalam kondisi original.

Tak lama berselang, Anfa'u kembali membeli Honda CB Gelatik lansiran tahun 1974 berwarna biru untuk dirinya sendiri yang dibeli dari seseorang yang tinggal di kota Nganjuk, Jawa-Timur. Sejak saat itu, dirinya sering riding bareng sang ayah membelah jalanan kota Kediri dengan CB Gelatik.

Namun sayang, kebersamaan menikmati Honda CB Gelatik itu tak b

“Awalnya saya bingung, kenapa CB 100 lansiran 73/74 atau versi K2 ini dinamakan Gelatik. Ternyata bentuk lampu utamanya yang hitam mirip kepala burung khas Indonesia, Gelatik. Menurut saya Honda CB adalah everlasting bike lah. Kalau kita lihat disain motor sport tahun 70-an sampai 80-an mulai dari CB 100, CB 400, CB 750 bentuknya seperti itu. Jadi boleh dikatakan CB 100 adalah miniature motor sport jaman itu. Karena itu suatu kebanggaan punya CB Gelatik ini dan enggak akan saya jual,” jelas lelaki kelahiran 30 September 1977 ini.

Kendati saat ini banyak motor baru bermunculan dengan menawarkan berjuta model dan teknologi terkini, namun sosok motor yang satu ini masih menjadi primadona banyak kalangan pecinta motor di Indonesia. Kendati usia motor ini sudah hampir setengah abad dan masa produksinya pun sudah terhenti lama, tapi perburuan Honda CB 100 masih banyak tersebar di seantero Indonesia.

Motor ini pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1971 berlebel Honda CB 100 K1 yang saat itu didistribusikan oleh pemegang merek PT. Federal Motor yang kini menjadi PT. Astra Honda Motor. Kendati saat itu Honda CB hadir dengan pilihan kapasitas mesin mulai dari 100cc, 125 cc hingga 200 cc, namun Honda CB 100 lah yang hingga kini masih menjadi primadona berlangsung lama. Selang empat bulan sang ayah meninggalkan dirinya, keluarganya dan Honda CB Gelatiknya untuk selamanya.